Dokter punya pengalaman yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.

Ada pasien yang sangat ngotot mempertahankan terapi berdasarkan pengalamannya. 

Contohnya saat ada pasien HD yang sesak (penyebabnya bisa karena kelebihan cairan atau ketinggian kadar kalium darah atau yang lain) bertanya di forum. Kemudian ada pasien lain yang menjawab, di-terapi dengan obat (menyebutkan nama obat asma) saja.

Karena kebetulan terbaca, Dokter merespons, sebaiknya cari tahu dulu apa penyebab sesaknya, jangan sembarangan diobati.

Jawaban orang yang sok tahu tersebut, saya minum obat (asma) ini buktinya bisa sembuh. Lagipula obat itu diresepkan oleh dokter koq.

Kesimpulan

Teman2, berhati-hatilah dengan usulan dari sesama pasien. Jangan langsung diikuti. Alangkah baiknya jika bertanya ke expertnya agar tidak salah kaprah. Karena kita tahu bersama satu gejala (seperti sesak), bisa banyak penyebabnya dan terapi nya pun harus berdasarkan penyebabnya yang belum tentu sama bagi setiap pasien penderitanya.

Informasi-informasi salah kaprah dan hoax seperti di atas bisa dibaca pada buku, Penyakit Ginjal Kronis dan Hemodialisis terbitan ElexMedia Komputindo Gramedia Group. Jangan sembarangan mengobati penyakit Anda, apalagi jika penyakitnya sudah berat. Nyawa taruhannya.

The post Apakah kata sesama pasien bisa dipercaya? appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

Menurut Brigjen TNI Dr. Jonny, SpPD-KGH, M.Kes, MM, DCN, sampai dengan saat ini masih dicari cara supaya bisa mengembalikan fungsi ginjal. Cara yang biasa dilakukan agar tidak bertambah buruk adalah mengontrol penyakit hipertensi dan gula darah / diabetes. Dalam acara yang diselenggarakan via IG @rspadgs, Rabu, 27 Maret 2024, Kepala Departemen Penyakit Dalam RSPAD Gatot Soebroto menjelaskan cara yang dimaksud adalah rutin berobat ke dokter, minum obat-obatan yang dianjurkan, diit makanan (rendah garam dan atau rendah gula), olahraga teratur, berhenti merokok, dll.
Acara yang dimoderatori oleh Dr. Myrna Nusasri P. SpPD-KGH, M. Epid ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Ginjal Sedunia 2024.

The post Cara memperlambat perburukan fungsi ginjal appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

Tema Hari Ginjal Sedunia 2024 adalah, “Kidney health for all – Advancing equitable access to care and optimal medication practice.” secara sederhana diterjemahkan,
“Kesehatan Ginjal untuk Semua – Memajukan Akses yang Merata Terhadap Perawatan dan Praktik Pengobatan yang Optimal”.

Memperingati WKD, Komunitas Warga Senior (KOWAS) menyelenggarakan Seminar Awam pada:

????️: Sabtu, 23 Maret 2024
????: RS Siloam Agora Cempaka Putih, Jl. Letjen Suprapto No.1 Kav.60.
Jakarta Pusat

Pembicara: dr. Daniel R.P. Situmorang, M.Ked(P.D), Sp.PD-KGH dg topik “Deteksi Dini Penyakit Ginjal” & Sharing: dr Erik Tapan (anggota KOWAS) mengenai buku Penyakit Ginjal Kronis dan Hemodialisis.

Tunggu apalagi, segera daftar (gratis untuk anggota KOWAS) karena kuota terbatas.

WA: 081284075650 (Zulfa)

The post Seminar Awam Komunitas Warga Senior: Deteksi Dini Penyakit Ginjal appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

WKD tahun 2024 ini yang jatuh pada Kamis, 14 Maret cukup istimewa karena WKD memiliki logo baru.

Dukungan Global, Internasional dan Nasional

Hari Ginjal Sedunia didukung oleh International Society of Nephrology (ISN) dan International Federation of Kidney Foundations (IFKF). Acara ini menjadi bagian dari kampanye global yang dikenal sebagai Global Kidney Health Initiative (GKHI) yang bertujuan untuk meningkatkan perhatian pada masalah kesehatan ginjal di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Sejak didirikan pada tahun 2006, Hari Ginjal Sedunia telah diakui oleh lebih dari 100 negara di seluruh dunia, termasuk oleh PBB. Setiap tahun, Hari Ginjal Sedunia memiliki tema khusus yang mempertimbangkan masalah dan tantangan yang dihadapi oleh kesehatan ginjal dan masyarakat global.

Pada tahun 2024 ini tema Hari Ginjal Sedunia adalah, “Kidney Health for All: Advancing equitable access to care and optimal medication practice. ” secara sederhana diterjemahkan,

“Kesehatan Ginjal untuk Semua – Memajukan Akses yang Merata Terhadap Perawatan dan Praktik Pengobatan yang Optimal“.

Koran Ginjal bekerja sama dengan Indonesian Kidney Care Club (IKCC), Komunitas Warga Senior (KOWAS), Laboratorium Prodia, Penerbit Elex Media Komputindo dan Toko Buku Gramedia menyelenggarakan beberapa event seperti:

1. Penerbitan buku-buku mengenai perawatan pasien ginjal seperti:

– Ali Kidney Warrior, Transplantasi Puluhan Tahun, https://youtube.com/shorts/lQyb3GV0AyE

– Penyakit Ginjal Kronis dan Hemodialisis,

https://youtube.com/shorts/gZtnuJuyCok

2. Voucher Discount untuk pemeriksaan lab hingga 15% yang berlaku di seluruh Prodia di Indonesia kecuali di Rumah Sakit, https://doktererik.com/2024/02/23/pentingnya-medical-check-up-berkala/

3. Seminar Kesehatan Ginjal untuk awam dan pasien baik on line maupun off line, mis: Sabtu, 24 Maret 2024 di RS Siloam Agora Cempaka Putih, Jakarta.

4. IG Live, bincang2 dengan penulis buku Kesehatan Ginjal

5. dll.

Jika Anda tertarik untuk join dan terupdate info-info dari kami, silakan subscribe Koran Ginjal, klik https://s.id/koranginjal

#WorldKidneyDay

#WorldKidneyDay2024

#KidneyHealth

#ProtectYourKidneys

#KidneyAwareness

#HealthyLifestyle

The post Hari Ginjal Sedunia / World Kidney Day bersama Koran Ginjal appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kita ketahui dulu bagian2 dari mesin dialiser.
Jadi perlu kita ketahui satu perangkat mesin cuci darah itu pada dasarnya bisa dibagi atas 3 bagian:
1. Mesin pemutar dengan adanya layar monitor dan tombol2nya
2. Tabung Dialiser yang merupakan tempat darah pasien dibersihkan
3. Slang atau blood line, tempat mengalirnya darah dari tubuh ke mesin dan sebaliknya dari mesin ke tubuh

Jadi pada dasarnya, darah pasien itu tidak masuk ke mesin melainkan hanya melalui slang / blood line masuk ke dialiser dan kembali ke slang untuk masuk lagi ke tubuh pasien.
Secara teori tidak ada persentuhan antara mesin dengan darah manusia. Darah manusia hanya mengalir ke slang dan dialiser.

Yang sering digunakan berulang itu dialisernya tetapi tidak termasuk slangnya. Slang dan jarum hanya sekali pakai. DIaliser itu jika digunakan berulang akan diberi stiker/label nama pasien kemudian melalui proses pencucian yang cukup bersih sehingga siap digunakan pada proses hemodialisis berikutnya. Dialiser akan diganti setelah dicuci maksimal 7x (8 kali penggunaan) atau jika saat pencucian ditemukan kebocoran atau setelah di-test sudah tidak bisa menjalankan fungsi pembersihan minimal.

Ruangan Isolasi
Meskipun demikian, pada beberapa kasus tertentu seperti pada pasien-pasien dengan infeksi hepatitis ataupun HIV tetap disediakan ruangan khusus. Ini tentu semua dilakukan demi keselamatan pasien-pasien dan petugas kesehatan.
Jangan takut BPJS Kesehatan sangat memonitor ketat Rumah-rumah Sakit maupun Klinik Hemodialisis yang bekerjasama dengan BPJS. Tidak jarang terdengar, tiba-tiba (sebenarnya tidak tiba-tiba, tetapi memang prosesnya kan tidak digembar-gemborkan) kita bisa mendengar ada pemutuasan kerjasama BPJS Kesehatan dengan salah satu unit dialisis. Tentu ini karena pihak Rumah Sakit lalai menerapkan dan memenuhi persyaratan yang diminta.

Artikel ini dimuat di:
https://www.bernas.id/2024/02/173590/alat-cuci-darah-yang-berulang-berbahaya-ta/

The post Berbahayakah Penggunaan Alat Cuci Darah yang berulang? appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

Pernah lihat ada orang dengan pembuluh darah di tangan yang ngejendol meliuk-liuk? Kemungkinan orang itu adalah pasien gagal ginjal yang telah melakukan cuci darah atau hemodialisis. Pembuluh darah yang meliuk-liuk itu namanya AV-Shunt atau Cimino.
Karena pasien cuci darah tidak bakal sembuh, jadi apapun kondisi pasien tersebut harus bisa beraktifitas layaknya orang normal jikalau tidak mau diam terus menerus di tempat tidur.
Maka beraktifitaslah pasien itu, bekerja, berbelanja dan kegiatan lainnya sama seperti orang-orang di sekitarnya. Sayangnya kondisi pasien gagal ginjal bisa on-off. Artinya tiba-tiba (misalnya) jatuh pingsan atau sempoyongan, dll. yang membutuhkan pertolongan oleh orang-orang sekitarnya.

Bagi orang-orang sekitar pasien, berhati-hatilah membantu pasien gagal ginjal tersebut. AV-Shunt atau Cimino adalah modal utama pasien cuci darah untuk melangsungkan hidupnya. Seminggu bisa 2 hingga 3 x melakukan cuci darah di rumah sakit / klinik cuci darah dan menggunakan cimino tersebut. Tanpa cimino, bisa repot dan menderita.
Masalahnya cimino tersebut tidak bisa diperlakukan sembarangan. Tidak boleh ada beban maupun melakukan tensi apalagi menusuk untuk pengambilan darah di lengan tersebut. Bisa rusak ciminonya.

Jadi bagi masyarakat sekitar ataupun tenaga kesehatan di RS maupun Klinik, berhati-hatilah memperlakukan seseorang yang tidak bisa berkomunikasi (sedang pingsan misalnya). Jangan cepat-cepat menekan atau menensi pada lengan sekiranya dilihat ada pembuluh darah yang melingkar.
Ada beberapa kasus, setelah pasien sadar dari pingsannya, maka menangislah pasien tersebut karena ciminonya telah mati alias tidak berdenyut lagi alias tidak bisa digunakan.
Dan untuk itu harus dioperasi lagi untuk pembuatan cimino yang baru.

Untuk masyarakat agar selalu bisa menjaga kesehatannya terutama dari Penyakit Ginjal Kronis yang tidak bergejala. Sehat selalu.

Dr. Erik Tapan, MHA
Penulis buku Penyakit Ginjal Kronis dan Hemodialisis
terbitan Elex Media Komputindo Gramedia

Artikel ini dimuat di:
https://www.bernas.id/2024/02/173587/cimino-apa-itu-berhati-hatilah/

The post Cimino apa itu, berhati-hatilah appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

Selain obat maag, Natrium bikarbonat juga diresepkan oleh dokter untuk pasien-pasien dengan gangguan ginjal. Pada gangguan ginjal kronis, komplikasi yang sering ditemui adalah adanya gangguan keseimbangan asam basa darah yang bisa menyebabkan gangguan metabolisme, gangguan jantung, dll.

Berdasarkan penelitian efek lain dari Natrium bikarbonat adalah bermanfaat untuk mencegah progresifitas (memburuk dengan cepat) penyakit ginjal kronis sehingga diharapkan bisa menunda proses cuci darah / hemodialisis dan memperbaiki status nutrisi pasien. Pasien jadi lebih nyaman untuk makan,

Perhatian harus diberikan jika pasien gagal ginjal (cuci darah) mengkonsumsi suplemen ini. Preparat ini bisa berinteraksi dengan binder fosfat seperti yang non kalsium Sevelamer karbonat (Renvela, Renafos dan Fosbin) maupun dengan Kalsium Karbonat (Calitoz, Osteocal, dll.). Jika memerlukan binder fosfat, pasien dianjurkan untuk menggunakan Kalsium Asetat saja (Rindocal).

Semoga informasi ini bisa bermanfaat.

Referensi: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2736774/

The post Suplemen Natrium Bikarbonat penting bagi pasien ginjal appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

Baca ini deh….

Part. 1/2, https://doktererik.com/2024/01/28/membedakan-penjual-yang-berlatar-belakang-dokter-dengan-dokter-yang-berlatar-belakang-penjual/

Dokter coba jelaskan dari sisi ilmiah ya. Mungkin ada persamaannya dengan dari sisi spiritual atau agama.
Menurut para ahli dan pengetahuan Dokter, mukjizat bisa terjadi faktor terbesarnya bukan karena obat, suplemen dan hal-hal lain yang sifatnya duniawi tetapi lebih kepada apa yang disebut Derajat Kesadaran atau Level of Consciousness (LOC).

Level of Consciousness (LOC) adalah tingkat kesadaran jiwa yang awalnya dipopulerkan oleh Prof. David R. Hawkin. Hawkins adalah seorang psikiater yang kemudian dikenal luas sebagai periset kesadaran (consciousness researcher), pengajar spiritual, dan mistikus terkemuka. Ada bukunya jika ingin mendalaminya.

Semakin tinggi LoC-nya, semakin mudah mukjizat itu terjadi. Tetapi jangan dibalik ya, koq perasaan LoC saya sudah tinggi, kenapa belum juga terjadi.
Dan ini ilmiah lho.

Contoh LoC yang rendah:
– marah2 krn penyakitnya, menyalahkan orang2 di sekitar
– belum mau berdamai dengan dirinya
– sering sirik2, tidak memikirkan apakah perkataannya bisa menyakiti orang lain
– memandang sesuatu dari sisi negatif
– senantiasa memikirkan, apa ya yang mesti saya lakukan agar bisa menyakiti orang lain (ada lho yg begini).
Kadang-kadang hal ini dilakukan tanpa disadari. Iya karena memang LoC-nya belum cukup tinggi.

Jadi kalau ada Bpk/Ibu/Sdr yang masih berharap suatu waktu mukjizat bisa terjadi pada dirinya, berusahalah untuk meningkatkan LoC masing-masing. Tidak mudah memang, termasuk Dokter juga masih berusaha. Perbanyak mencari informasi mengenai hal tersebut.

Sekilas mengenai bagaimana mendekatkan Muljizat dengan Anda bisa dibaca pada buku Panduan Cuci Darah, Penyakit Ginjal Kronis dan Hemodialisis terbitan Elex Media Komputindo dari hal. 103 s/d 106.

Informasi ini sekedar reminder saja, sekiranya bisa bermanfaat. Mungkin ada yang lebih tahu bisa menambahkannya.

The post Anda menderita penyakit yang tidak bisa sembuh dan masih mengharapkan mukjizat? appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

Kemajuan teknologi membuat semua orang bisa menjadi penjual (dalam hal ini di bidang kesehatan), begitu pula semua orang bisa menjadi dokter.

Tawaran pun berdatangan dari banyak penjual melalui layar kaca baik besar, sedang maupun kecil.

Lalu bagaimana cara membedakannya?

Nggak perlu teori yang rumit, cukup memperhatikan ini:

Saat seorang dokter yang masih memiliki etika menawarkan produk, pasti terselip himbauan: silakan berkonsultasi dahhulu dengan dokter Anda sebelum mengkonsumsi produk ini. Atau coba cek lab dulu, apakah memang benar Anda membutuhkananya.

Nah bagaimana dengan penjual produk yang lain, mereka akan mengatakan bahwa obat dokter (atau cuci darah) tidak bisa menyembuhkan penyakit Anda, hanya dengan produk kami maka Anda bisa sembuh. Tidak ada salahnya Anda mencoba. Nanti tidak perlu cuci darah, tidak perlu minum / suntik obat gula, dll. Intinya produk / metode tersebut lebih hebat dari metode / produk apapun di dunia yang belum mampu menyembuhkan penyakit tersebut.

Ajaibnya, apapun sakitnya, produknya hanya merk itu saja.

Padahal kita tahu semua bahwa belum ada satu metode/cara/obat yang bisa menghentikan pasien GGK stadium akhir untuk cuci darah.

Kecuali mukjizat tentunya yang pasti bukan dari produk ajaib tersebut.

Mudah bukan?

Informasi praktis sejenis ini bisa diperoleh di https://DokterErik.com kategori Ginjal

The post Membedakan penjual yang berlatar belakang dokter dengan dokter yang berlatar belakang penjual appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

Tidak seperti sedang memberi presentasi atau kuliah, dr Jonny membawakan materi secara santai dan seperti orang bercerita saja. Tak lupa sekali-kali berinteraksi dengan para pasien dan pendamping pasien.

Menurut dr Jonny dalam prakteknya pasien apalagi pendamping pasien sering salah kaprah. Setelah melewati masa pre dialisis yang harus diit serba ketat, saat sudah cuci darah atau CAPD justru diit ketatnya masih berlanjut. Padahal berbeda dengan pasien yang belum dialisis, pasien dialisis harus makan lebih banyak (tapi minum harus dibatasi jika jumlah urine sudah mulai berkurang), bahkan lebih banyak dari orang normal sekalipun. Apa yang tidak boleh dimakan, tidak ada, asalkan tetap memperhitungkan kadar fosfat dan kalium.

Mau makan pisang, boleh saat sedang menunggu waktu cuci darah atau di awal2 proses cuci darah.

Ini diperlukan agar pasien tidak jatuh dalam kondisi malnutrisi hingga anemia.

Nasehat yang baik ini rasanya seperti angin segar bagi para pasien karena selama ini banyak memperoleh informasi (yang mungkin kurang benar) bahwa nggak boleh makan ini, nggak boleh makan itu.

Untuk melengkapi kebutuhan gizi seandainya masih dirasa kurang, dr Jonny menyarankan pasien agar minum susu Nephrisol D pada malam hari. Susu khusus pasien yang sudah menjalani dialisis.

Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab dan pembagian door prizes bagi peserta yang beruntung.

Tak lupa pada kesempatan itu, IKCC menyediakan buku Panduan Cuci Darah dengan judul, Penyakit Ginjal Kronis dan Hemodialisis terbitan Elex Media Komputindo Gramedia Group. Peserta seminar bisa memperolehnya dengan harga discount.

Isinya antara lain daftar bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan bagi pasien cuci darah. Bagi yang ternyata memperoleh buku ini tapi tidak sempat menghadapi acara IKCC, bisa klik https://DokterGinjal.com.

The post Seminar Anemia dan Asupan tepat nutrisi pada pasien PGK dan CAPD appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.