Lansia  

Dahlan Iskan: Negara tidak selayaknya berbisnis

Seminar Komunitas Warga Senior (KOWAS)

Sebenarnya rencana pertemuan dengan Pak Dahlan Iskan sudah sejak lama. Saat beliau masih menjabat sebagai Direktur PLN. Namun baru Sabtu, 28 April yang baru lalu kesampaian. Lokasinya di Gedung KemenegBUMN di Jl Merdeka Selatan Silang Monas Jakarta. Tak kurang 150 undangan memenuhi lantai 21 gedung eks Garuda tersebut. Acara dimulai dengan Senam bersama yang dipimpin oleh Ibu Yanti yang kemudian dilanjutkan (sambil praktek) informasi mengenai Mudra Finger Exercise For Health. Tidak disangka ternyata gerakan jari jemari kita bisa meredakan beberapa penyakit. Sangat penting bagi mereka yang telah senior untuk mengurangi ketergantungan terhadap obat-obat farmasi. Puncak acara yang ditunggu-tunggu bersama adalah kehadiran Bpk Dahlan Iskan. Dalam pemaparan awalnya Pak Dahlan Iskan menjelaskan, bahwa beliau menerapkan (termasuk mengenalkan) budaya Korporasi pada Kementerian BUMN yang dipimpinnya. Namun demikian, filosofi yang dianutnya adalah negara jangan terlalu banyak mendirikan/menjalankan perusahaan (BUMN) karena tidak sehat jika perekonomian negara dikuasai oleh negara. Biarlah perusahaan-perusahaan swasta mengambil peran dalam hal ini. “Mana bisa perusahaan swasta bersaing dengan perusahaan milik negara. Sudah pasti perusahaan swasta akan kalah”, jelas sosok yang dipanggil DI tersebut. Selanjutnya menurut MenegBUMN tersebut, ada dua hal yang sangat penting dalam ketahanan negara, yaitu (1) persenjataan dan (2) ketahanan pangan, khususnya beras dan sapi. Berbicara mengenai beras, saat ini dengan banyaknya keluarga petani (anak-anaknya) yang bersekolah tinggi dan tidak menjadi petani lagi, maka banyak lahan pertanian yang tidak serius digarap. Petani sudah tidak tergantung lagi dengan hasil garapannya karena sumber penghasilannya saat ini sudah ditopang oleh kiriman uang anaknya yang bekerja di kota. Akibatnya banyak lahan pertanian tidur atau kurang maksimal produksinya. KemenegBUMN akan membeli lahan tersebut untuk kemudian dimaksimalkan produksinya. Sang petani pemilik akan diikut sertakan dalam projek ini. Berbicara mengenai perSAPIan, menurut DI ada satu BUMN yang begitu banyak bisnisnya namun penghasilan / profitnya tidak begitu memuaskan. Pak Dahlan akan meminta perusahaan itu fokus saja pada produksi anak sapi. Dahlan Iskan kemudian membagi rahasia dalam merampingkan banyaknya BUMN di Indonesia. Menurut DI, negara hanya akan mengelola: 1. BUMN yang berhubungan dengan Ketahanan Negara 2. BUMN yang menjadi engine of growth 3. BUMN yang bisa menjadi jago dalam level Asia Tenggara Sesi Tanya Jawab Sesi tanyak jawab pun berlangsung seru. Karena sebagian peserta adalah pelaku usaha bisnis terkemuka di Indonesia, maka banyak yang menanyakan mengenai perkembangan ekonomi Indonesia masa depan. Dengan yakin, Pak DI meramalkan bahwa akhir tahun 2012 ini, Kapitalisasi Pasar RI akan mengalahkan Singapura. Mengenai kesehatannya, Pak DI yang pernah ditransplantasi hati/liver, menjelaskan bahwa ia sangat tertib dalam menjalankan nasehat dokter seperti minum obat tepat waktu, tes laboratorium sebulan sekali dan rutin berolahraga. Hasilnya sampai dengan saat ini, paramater laboratorium (gula darah, kolesterol, dll.) serta tekanan darah dalam batas yang sangat normal. Akhirnya kami dari KOWAS (Komunitas Warga Senior) menghaturkan banyak terima kasih atas kesediaan Bpk bertemu dengan kami. Semoga Bpk Dahlan Iskan senantiasa diberi kekuatan, kesehatan dan kebahagiaan dalam menjalankan apa yang menjadi cita-cita Bpk. Amin. Tampak hadir pada acara kali ini (dan turut sharing ) adalah: dr Boenjamin Setiawan (Kalbe Farma), Bpk Indra Masman (Gramedia), Bpk JB Sumarlin dan Bpk Ciputra.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *