Tiba-tiba sebagian dokter Indonesia kebingungan. Praktek yang selama ini masih menggunakan catatan manual dipaksa beralih ke Rekam Medis Elektronik (RME).
Sebagai praktisi Informatika Kesehatan, termasuk di dalamnya Rekam Medis Elektronik, Telemedicine, Internet Kesehatan, dll., penulis banyak menerima pertanyaan, Aplikasi Rekam Medis Elektronik yang mana yang menurut penulis yang paling baik saat ini di Indonesia?
Tentu sangat tidak etis kalau penulis menyebut salah satu vendor, namun sebagai referensi (tapi bukan endorser) penanya bisa menyaksikan acara penulis mengenai RME, pada Rabu, 10 November 2021. Waktu itu saking kurang peminatnya topik ini, maka perlu digabungkan dengan topik lain.
Penulis sudah mulai aktif mempelajari (termasuk menjadi pembicara) topik ini sejak sekitar Juli 2004 saat menjadi pembicara Telemedicine di Seminar Nasional Telemedicine FK UMY Yogyakarta.
Saat ini penerapan RME sudah sangat didukung
Dengan kondisi saat ini, sudah banyak berubah, antara lain:
- Sekarang RME bukan hanya mendapat dukungan melainkan sudah menjadi keharusan penyelenggaraan layanan kesehatan oleh Pemerintah.
- Sudah diusahakan terhubung dengan Satu Sehat, termasuk perolehan SKP para dokter dan nakes.
Tantangan
Di luar itu ada beberapa tantangan:
1. Aplikasi di awan (cloud base) memerlukan akses internet yang mumpuni dan 24 jam nonton stop. Sanggupkah Pemerintah menyediakannya?
2. Sampai sekarang penulis belum memperoleh informasi jika data yang terhubung Satu Sehat di-hack, apakah Pemerintah bertanggungjawab? Bagaimana kalau fasyankes dituntut pasien atas kejadian ini?
3. Sebaiknya perlu ada regulasi yang lebih ketat terhadap vendor2 aplikasi RME (dan aplikasi lainnya), sehingga para dokter/klinik merasa terlindungi jika bekerjasama dengan salah satu vendor.
Ada komentar lainnya? Silakan ditulis di kolom komentar. Terima kasih.
Contoh beberapa aplikasi RME:
– Vmedis
– Assist.id
– Klinikpintar
– Aido health
