international Archives - Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia https://doktererik.com/tag/international/ Dokter yang aktif mengedukasi via internet sejak 1996. Sun, 18 Jun 2023 04:11:41 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.5.2 https://doktererik.com/wp-content/uploads/2022/12/WhatsApp-Image-2022-12-17-at-11.44.28-100x75.jpeg international Archives - Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia https://doktererik.com/tag/international/ 32 32 213560557 Presiden Jokowi tidak serius jika hanya jadi endorser RS Internasional https://doktererik.com/2023/06/16/presiden-jokowi-tidak-serius-jika-hanya-jadi-endorser-rs-internasional/ https://doktererik.com/2023/06/16/presiden-jokowi-tidak-serius-jika-hanya-jadi-endorser-rs-internasional/#respond Fri, 16 Jun 2023 06:38:40 +0000 https://doktererik.com/?p=927 Banyak Selamat Dokter ucapkan ke RS Tzu Chi. Semoga menjadi ladang berkat bagi insan Tzu...

The post Presiden Jokowi tidak serius jika hanya jadi endorser RS Internasional appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

]]>

Banyak Selamat Dokter ucapkan ke RS Tzu Chi. Semoga menjadi ladang berkat bagi insan Tzu Chi & rahmat bagi pasien2nya.

Seperti biasa setiap kali Presiden Jokowi meresmikan RS Internasional, pasti terselip rasa prihatin & himbauan kepada masyarakat Indonesia agar tidak perlu berobat ke Luar Negeri.

Menurut pemikiran sederhana Dokter (CMIIW), apakah selevel Presiden RI hanya bisa menghimbau dan menjadi endorser RS yang diresmikan tersebut?

Banyak hal yang bisa dilakukan jika memang Presiden dan jajarannya serius ingin agar pasien-pasien Indonesia tidak perlu berobat ke Luar Negeri. Tentu ini sesuai kapasitasnya sebagai Presiden bukan hanya selevel Endorser.

Yang paling sederhana saja, segera bentuk tim seperti MHTC-nya Malaysia.

Info-info lainnya, bisa dibaca di:

1. Surat terbuka kpd Bpk Jokowi (nonton videonya deh)
https://doktererik.com/2023/03/22/surat-terbuka-kepada-bpk-presiden-joko-widodo-bpk-menkes-budi-gunadi/

2. Ini Rahasia Pelayanan Prima RS Malaysia,
https://doktererik.com/2023/03/12/ini-rahasia-pelayanan-prima-rumah-sakit-di-malaysia/

3. Alasan berobat ke Malaysia
https://doktererik.com/2023/03/11/ini-penyebab-kenapa-masyarakat-indonesia-berobat-ke-luar-negeri/

4. Unggulnya RS Malaysia
https://doktererik.com/2023/03/10/perumahsakitan-malaysia-hebat-patut-ditiru/

5. Tips mendirikan RS Internasional
https://doktererik.com/2023/03/02/tips-mendirikan-rs-internasional-yang-sukses-menurut-dokter-internet/

Semoga informasi ini bisa bermanfaat dan menyadarkan pihak-pihak yang memiliki keinginan mengurangi jumlah pasien Indonesia yang berobat ke Luar Negeri bahwa ada banyak pekerjaan yang mesti dikerjakan.

https://DokterErik.com
Web Kesehatan dan Perumahsakitan

The post Presiden Jokowi tidak serius jika hanya jadi endorser RS Internasional appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

]]>
https://doktererik.com/2023/06/16/presiden-jokowi-tidak-serius-jika-hanya-jadi-endorser-rs-internasional/feed/ 0 927
Ini rahasia pelayanan prima Rumah Sakit di Malaysia https://doktererik.com/2023/03/12/ini-rahasia-pelayanan-prima-rumah-sakit-di-malaysia/ https://doktererik.com/2023/03/12/ini-rahasia-pelayanan-prima-rumah-sakit-di-malaysia/#comments Sun, 12 Mar 2023 01:41:21 +0000 https://doktererik.com/?p=697 Dok, beda ya RS di Malaysia dengan di Indonesia. Kami tidak pernah mendengar kalau mereka...

The post Ini rahasia pelayanan prima Rumah Sakit di Malaysia appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

]]>
Dok, beda ya RS di Malaysia dengan di Indonesia. Kami tidak pernah mendengar kalau mereka ditargetkan agar pasien-pasiennya terutama pasien Indonesia menjadi meningkat jumlahnya. 

 

Jawaban:

Memang benar, dalam tatanan mikro, RS di Malaysia -mungkin- tidak ditargetkan untuk meningkatkan jumlah pasien dari Indonesia. Tapi tahukah Anda bahwa tanpa menetapkan target, TIDAK MUNGKIN jumlah pasien dari Indonesia ke Malaysia akan lebih banyak dari yang ke Singapura hanya dalam kurun waktu 20 – 30 tahun.

 

Jumlah pasien ini bukan suatu yang sekonyong-konyong, sim sala bim, plok… plok.. tiba-tiba sebagian pasien-pasien yang tadinya berobat ke Singapura beralih ke Malaysia. Ini terjadi karena di-create oleh Pemerintah Malaysia bersama industri RS Internasionalnya. Nama badannya kalau nggak salah, Malaysia Healthcare Travel Council (MHTC)

 

Dokter kasih tahu rahasianya

Target meningkatkan jumlah pasien Indonesia melebihi ke Singapura, sudah ditetapkan Pemerintah Malaysia sejak 20 – 30 tahun yang lalu. Dari mana Dokter tahu.

 

1. Tenaga Marketing dari Pemerintah

Dokter masih ingat, dulu hampir setiap acara Simposium Kedokteran ada perwakilan dari Pemerintah Malaysia (bukan Rumah Sakit, tapi Pemerintah lho) yang membujuk para Dokter Indonesia untuk mau melakukan rujukan ke RS di Malaysia. Dokter pernah nanya, ini dari RS mana? Kami bukan dari RS tapi dari Pemerintah. Waktu itu Dokter bingung koq ada petugas dari Pemerintah yang mau repot2 mengurus pasien RS.

 

2. Pajak alat Kesehatan & obat nol persen

Selain itu, Pemerintah Malaysia, menghapus pajak bagi alat kesehatan dan obat-obatan agar harga pelayanan RSnya bisa kompetitif dengan pelayanan di Singapura bahkan Indonesia. Waktu itu, meskipun RS Singapura terkenal bagus, tapi biayanya relatif lebih mahal dari Indonesia.

 

3. Paket Wisata Medis

Pemerintah Malaysia gencar melancarkan promosi paket-paket wisata medis. Sambil berwisata, melakukan medical check up. Siapa tahu ada yang perlu pengobatan lebih lanjut. Tentu dalam hal ini, tempat-tempat wisata di sekitar Rumah Sakit perlu disiapkan dengan baik. Tidak hanya itu, bahkan turis wisata medis memiliki jalur   fastlane / khusus di imigrasi bandara.

 

4. Mempersiapkan tenaga kesehatan yang berkualitas dan standard internasional

Pemerintah Malaysia gencar mengirim mahasiswa/i belajar kedokteran di FK Indonesia seperti UI dan UGM. Selain belajar science kedokteran mau tak mau para calon dokternya pun belajar budaya dan cara mengobati pasien Indonesia. Tak cukup hanya itu, beasiswa juga diberikan Pemerintah Malaysia kepada para dokternya untuk belajar lebih lanjut ke Inggris, Jepang, dll. Agar bisa (minimal) setara dengan teman sejawatnya di Singapura yang waktu itu menjadi kompetitornya.

 

5. Agensi gratis

Apa yang kira-kira “dianggap” kecil tapi cukup mengganggu pasien-pasien dari Indonesia? Pemerintah Malaysia mengerti bahwa rakyat Indonesia cukup terganggu jika harus mencari transportasi sendiri di negara yang belum dikenal. Di sini peran para agensi Wisata Medis. Cukup hubungi mereka dan mereka akan menyiapkan mulai dari penjemputan, mengatur jadwal konsultasi dengan dokter hingga memgantar kembali ke bandara. Itu semua gratis. Logika saja, apakah menurut Bpk/Ibu, para petugas agensi yang ramah-ramah itu adalah sukarelawan/wati yang bekerja tanpa dibayar?

 

6. Lain-lain

Dan tentu masih banyak usaha-usaha lainnya yang dilakukan guna memenuhi target tersebut yang belum Dokter ketahui. Dokter akan update kalau sudah dapat info yang umumnya merupakan testimoni pasien-pasien yang pernah berobat ke Malaysia.

 

 

Targetnya ada di Pemerintah

Perbedaannya, penanggungjawab pemenuhan target tersebut BUKAN di level Rumah Sakit.

 

Rumah Sakit dan perangkatnya, cukup berpraktik seprofesional mungkin. Melayani dengan baik, komunikatif, dll. Bahkan (ini sudah sering menjadi keluhan pasien, tapi belum ada yang serius mau menyelesaikannya di Indonesia) jika ada RS yang belum mampu menyediakan obat dengan harga ekonomis, pasien tidak diharuskan menebus resep di dalam Rumah Sakit tersebut. Bisa beli di Apotik sekitar RS. Yang penting bisa memuaskan pasien.

 

Pokoknya, kata kuncinya, puas-puasin deh pasien-pasien Internasionalnya. Jadikan pasien Indonesia bak raja dan ratu.

 

Bedanya jika jadi target Rumah Sakit

Tentu bisa berbeda hasilnya jika target peningkatan angka kunjungan RS Internasional hanya diserahkan ke pihak RS.

 

Ambil contoh saja, jika Dokter ditargetkan meningkatkan jumlah pasien dan pendapatan Rumah Sakit.

Karena keterbatasan / wewenang kerja Dokter, maka Dokter akan melakukan praktek seefisien dan seefektif mungkin. Guna meningkatkan jumlah pasien yang bisa dilayani, durasi konsultasi diperpendek. Obat-obatan dikasih seirit-irit mungkin, termasuk pemeriksaan laboratorium. Ketemu kasus sukar, kirim ke Dokter lain.

Itu baru dari sisi Dokter. Bagaimana jika target ini juga diberikan ke seluruh petugas yang melayani pasien.

Jadi semakin rendah levelnya, akan semakin kasar mainnya sesuai dengan wewenangnya.

Karena meskipun Dokter mau memberikan obat / alkes yang murah ke pasien atau pengen periksa lab yang agak lengkao, tapi Dokter memiliki keterbatasan. Bisa juga Dokter pengen ngobrol lama selama konsultasi, tapi tidak mungkin karena akan mengurangi jumlah pasien, misalnya.

 

Point yang disampaikan:

1. Malaysia bisa berhasil mengungguli jumlah pasien Indonesia adalah hasil kerja keras dan di-create.

2. Kalau untuk Singapura, kemungkinan itu karena standard pelayanan kesehatan di Singapura yang memang sudah tinggi dibandingkan di Indonesia.

3. Jika Indonesia ingin bersaing, lakukan hal yang sama. Pemerintah harus turut tangan karena tidak akan optimal jika hanya ditargetkan ke masing-masing Rumah Sakit Internasional. Identifikasi hambatan-hambatannya dan cari solusi bersama. Apa yang bisa dikerjakan Pemerintah, apa yang menjadi tugas rumah sakit hingga apa yang menjadi tugas para tenaga kesehatan.

 

Disclaimer

Mudah-mudahan setelah membaca tulisan ini, bisa menambah sedikit wawasan Bpk/Ibu. Mungkin saja ada yang masih keliru / belum benar. Silakan ditulis di kolom komentar.

Semoga kita sehat selalu.

 

Adapun yang perlu dipahami:

– Tulisan ini hanya sebagai karya dari seorang Dokter pengamat Perumahan Sakitan.

– Dokter tidak mempunyai kepentingan apapun. Silakan saja, masyarakat Indonesia mau berobat ke RS di Indonesia maupun di luar negeri. Mana yang nyaman aja.

– Bahwa di Indonesia ada oknum, tidak bisa dipungkiri. Tapi lingkungan yang kurang mendukung akan melahirkan layanan yang belum baik juga jika tidak di-solved dari atas.

Semoga bisa dimengerti.

 

Dr. Erik Tapan, MHA

Web Kesehatan & Perumahansakitan, https://DokterErik.com

The post Ini rahasia pelayanan prima Rumah Sakit di Malaysia appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

]]>
https://doktererik.com/2023/03/12/ini-rahasia-pelayanan-prima-rumah-sakit-di-malaysia/feed/ 2 697
Ini penyebab kenapa masyarakat Indonesia berobat ke Luar Negeri https://doktererik.com/2023/03/11/ini-penyebab-kenapa-masyarakat-indonesia-berobat-ke-luar-negeri/ https://doktererik.com/2023/03/11/ini-penyebab-kenapa-masyarakat-indonesia-berobat-ke-luar-negeri/#comments Sat, 11 Mar 2023 02:52:43 +0000 https://doktererik.com/?p=686 Dari beberapa komentar yang masuk (Dokter menulis hanya 3 komentar yang semoga bisa mewakili sebagian...

The post Ini penyebab kenapa masyarakat Indonesia berobat ke Luar Negeri appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

]]>
Dari beberapa komentar yang masuk (Dokter menulis hanya 3 komentar yang semoga bisa mewakili sebagian besar), ada beberapa hal yang membuat pasien Indonesia berobat ke Luar Negeri:

1. Tidak puas dengan pengobatan yang dilakukan oleh dokter Indonesia. Ada yang penyakitnya tidak sembuh malah tambah parah. Ada juga yang sudah divonis harus dioperasi ternyata tidak, dll.

2. Layanannya tidak tepat waktu. Sudah janjian jam tertentu ternyata tidak sesuai.

3. Dokter / petugas Rumah Sakit tidak komunikatif. Tidak bisa menjelaskan secara detail.

4. Biaya pengobatan yang lebih murah dibandingkan di Indonesia.

5. Ada agen yang bisa mengurus dan mendampingi pasien dari penjemputan di Bandara hingga kembali pulang.

6. Ingin sekalian sambil wisata.

 

Tanggapan

Berikut tanggapan 3 teman Dokter atas artikel ini, https://doktererik.com/2023/03/10/perumahsakitan-malaysia-hebat-patut-ditiru/

 

1. Bpk. Galatia

Saya pernah bekerja sebagai Sales Operation Global, oleh karena pekerjaan saya dalam membangun bisnis Farmasi salah satu perusahaan di Malaysia. Saya banyak keluar masuk rumah-rumah sakit yang ada di Malaysia.

 

Saya belajar bahwa dulu dokter-dokter di Malaysia justru banyak belajar di Indonesia. Ada yang di UGM ada yang di Unair dll. Tapi mereka tidak stop di sana. Presiden terdahulu, Bpk. Mahatir memberi banyak beasiswa untuk dokter-dokter Malaysia untuk belajar ke Inggris ambil spesialisasi. Bekerjasama dengan Universitas di Jepang, dll. Jelas dokter-dokter di sana secara kualitas menjadi sangat bagus.

 

Beda dengan Indonesia di mana dokter lulusan luar negeri malahan dipersulit izinnya. Dianggap saingan oleh dokter-dokter senior.

 

Lalu cara kerja dokter di sana. Mereka cenderung tidak merasa Percaya Diri. Mereka suka mencari informasi dari internet, buku-buku text book seperti Harrison, Dorland dll. Plus mereka suka berdiskusi dengan para senior dokter.

 

Itu sebabnya anamnesa yang ditegakkan bukan atas dasar vonis yg “otomatis” dijatuhkan karena liat gejala tertentu. Tanpa menyadari bahwa bisa jadi itu misleading.

 

Banyak kasus yg sdh divonis operasi, angkat, ternyata setelah dikaji oleh dokter Malaysia tidak perlu.

 

On top of that… biaya konsultasi dan perawatan di sana plus tiket pesawat dan biaya hotel bagi keluarga yang menjaga masih lebih murah dari biaya rumah sakit swasta di Indonesia.

 

Atas dasar ini, apakah pasien tidak lari ke Malaysia.

 

Bahkan Manulife Indonesia. Menanggung biaya pengobatan di Malaysia loh. Jadi saya aja kalo sakit yang memerlukan perawatan. Saya milih ke Malaysia.

 

2. Dr. Eddy

Tanggapan lain dari salah seorang TS, dr Eddy:

Prinsip penanganan pasien ala barat diterapkan dengan benar.

• Pasien adalah raja.

• Dokter adalah manusia biasa yang bisa salah

• Karena itu konsultasi dengan sejawat lain sering dilakukan. Bahkan, pada kasus ipar saya, pasien diajak ke ruang praktek dokter yang lebih ahli untuk diminta pendapatnya; di depan pasien ?

• Waktu sangat dihargai. Mereka tepat waktu, dan pasien juga harus tepat waktu. Saya biasa kirim pasien dr Batam ke Singapura/Malaysia, lewat perwakilan perusahaan di sana. Awalnya saya tidak tahu sistem mereka. Pernah pasien sudah dijadwalkan, tapi tidak bisa datang, dan saya lupa memberi tahu. Menggampangkan… Tagihan tetap dikirim ‼

Ada pengalaman menarik:

• waktu dokter Indonesia masih nulis dengan tangan dengan tulisan awut2an, mereka *selalu* memberi surat balasan ke dokter pengirim, dengan diketik rapi, sehingga tidak ada salah komunikasi.

 

3. Bpk. Jacky

Adik ipar saya akhirnya ke Penang untuk terapi Kanker kolon yang relaps setelah dioper ke sana ke mari di Jakarta. Di Penang langsung ditangani secara cepat dan cermat.

Pemerintah Malaysia memberikan banyak keringanan pajak impor, dll. untuk alkes dan obat serta dokter hanya bertugas di satu institusi sehingga lebih fokus melayani.

Kalau pelayanan umum lainnya hampir sama saja.

 

Semoga hal-hal di atas bisa menjadi masukan bagi para pengambil keputusan dan insan perumahsakitan di Indonesia.

 

Catatan:

Dokter mengucapkan banyak terima kasih kepada para pembaca yang sudah memberikan responnya. Sehat selalu dan mari terus kita kawal layanan kesehatan di Indonesia.

 

Dr. Erik Tapan, MHA

Dokter Internet Indonesia

Web info kesehatan & perumahsakitan, https://DokterErik.com

 

 

The post Ini penyebab kenapa masyarakat Indonesia berobat ke Luar Negeri appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

]]>
https://doktererik.com/2023/03/11/ini-penyebab-kenapa-masyarakat-indonesia-berobat-ke-luar-negeri/feed/ 1 686
Tips mendirikan RS Internasional yang sukses menurut Dokter Internet https://doktererik.com/2023/03/02/tips-mendirikan-rs-internasional-yang-sukses-menurut-dokter-internet/ https://doktererik.com/2023/03/02/tips-mendirikan-rs-internasional-yang-sukses-menurut-dokter-internet/#comments Wed, 01 Mar 2023 23:38:40 +0000 https://doktererik.com/?p=669 Indonesia sedang giat-giatnya membangun suatu kompleks Rumah Sakit yang rencananya akan bisa menyamai layanan RS...

The post Tips mendirikan RS Internasional yang sukses menurut Dokter Internet appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

]]>
Indonesia sedang giat-giatnya membangun suatu kompleks Rumah Sakit yang rencananya akan bisa menyamai layanan RS sejenis di Malaysia maupun Singapura. Bisakah hal itu tercapai dan berkesinambungan?

 

Berikut tips sederhana kami selaku Dokter Intenet yang memiliki hobi dan kerjaan berkunjung ke beberapa RS di Asia dan Eropa.

 

Sejak tahun 1990an, Dokter rajin berkunjung ke beberapa RS di Malaysia, Singapore, Taiwan, Korsel, Guangzhou hingga Lepzieg, Nijmegen, dll. Ada hal yang Dokter perhatikan yang mungkin bisa membantu pemerintah mewujudkan RS sejenis Bali International Hospital (BIH) nama RS di Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan tersebut.

 

Adapun yang Dokter maksud:

  1. Hendaknya dipisahkan antara layanan untuk VVIP (sebut saja begitu) dengan layanan cost effective dan cost efficient (cece) / kelas standard
  2. Kalau pemerintah merasa ada project bagus, jalankan dulu di Instusti Pemerintah (sebagai lab), jika berhasil bisa ditawarkan ke pihak swasta.
  3. Kalau memang merasa bahwa pendirian RS VVIP itu baik dan bermanfaat bagi Indonesia, hendaknya di-support penuh dan bikin aturan resmi agar bisa segera dimultiplikasi dengan tidak menghilangkan RS cece yang sudah ada.

 

1. Pemisahan layanan 

Salah satu yang bisa menentukan keberhasilan RS yang menargetkan pada pasien kelas atas adalah mengelola RS tanpa dibebani dengan prosentase tempat tidur bagi layanan cece.

Yang datang ke RS tersebut adalah orang yang mampu membayar. Dan menurut Dokter pelayanannya tidak bisa dicampur. Tenaga dokter dan perawat adalah orang yang memiliki keterbatasan kemampuan. Dalam melayani tidak mudah bisa dengan cepat men-switch, oh ini pasien cece dan yang ini bukan.

Contohnya salah seorang Tiktokersnya, Pak Kemal, bercerita mengenai perbedaan pelayanan yang dialaminya dari dokter Indonesia dengan dokter di Malaysia.

https://vt.tiktok.com/ZS89YW27j/

Menurutnya, dokter Malaysia (tentu yang dikunjungi RS Internasional) sangat teliti, lab diperiksa lengkap berbeda dengan dokter di Indonesia.

Menurut Dokter, kenapa hal ini bisa terjadi, karena ybs mengunjungi 2 RS yang sifat layanan atau segmen pasar berbeda. Dokter-dokter di Indonesia karena keadaan harus melayani pasien secara efektif dan efisien. Masing-masing cara tentu ada keuntungan dan kekurangannya. Ada pasien yang senang diperiksa lebih teliti di pihak lain ada dokter yang mengeluh tidak bisa bebas dan harus bekerja dengan keterbatasan karena dihimbau management maupun karena jumlah pasien yang banyak.

 

Karena itu sejak awal (sdh 20an th yl.), Dokter berprinsip kalau mau membuka RS dengan layanan VVIP (yang sama dengan RS di Singapura dan Malaysia), RS di Indonesia tersebut harus dibebaskan dari keharusan melayani pasien cece. Termasuk dokter-dokternya tidak berpraktik di RS yang melayani target market pasien yang layanan kesehatannya efisien dan efektif.

Kontribusi investor bisa dalam bentuk lain, bukan plek dengan prosentase jumlah tempat tidur. Sayangnya sampai saat ini, sepengetahuan Dokter belum ada RS yang bisa bebas dari kewajiban ini. Mau lokal, nasional bahkan Internasional sekali pun di Indonesia. Aturannya begitu.

 

2. Jalankan dulu di pemerintah

Salah satu hal yang cukup unik yang Dokter lihat di RS Pemerintah di Malaysia. Kalau memiliki program yang menurut mereka bagus, umumnya mereka mengaplikasikan dulu di RS Pemerintah. Jika hasilnya baik, baru diajak RS Swasta untuk mengikutinya dengan memperlihatkan keuntungan-keuntungannya.

Pertanyaannya, siapakah pemilik BIH? Pemerintah atau Swasta. Kalau swasta kenapa ybs memperoleh keistimewaan tersebut? Bagaimana jika ada investor lain yang ingin melakukan hal yang sama?

(Sekedar info saja, saat ini ada beberapa program yang dianggap baik oleh Pemerintah langsung dijalankan (meskipun belum matang dan teruji) bersama swasta. Kalau gagal, swastanya kan menderita. Jadi pihak swasta seakan-akan dijadikan lab uji cobanya sambil perbaikan). Pemerintah dengan segenap sumber dayanya, hendaknya meng-support swasta, jangan dibalik.

 

3. Full Support

Pernah dengar Citayam Fashion Week? Suatu acara yang sempat menghebohkan jagad maya. Diliput berbagai media baik online maupun konvensional. Berapa banyak yang nyiyir dan sebel dengan kepopuleran acara tersebut. Bayangkan berapa banyak talent2 yang sudah berlatih berbulan-bulan hingga bertahun-tahun, tidak memperoleh liputan sebaik CFW.

Lalu ada yang berharap CFW bisa sepopuler budaya Korea. Sayangnya sesuatu yang datang secara tiba2 tidak bisa awet. Agar bisa awet harus di-create. Melalui proses yang panjang. Sepengetahuan Dokter, pemerintah Korea lah yang bersusah payah meng-create sehingga budayanya bisa mendunia. Bukan tiba2 karena ada satu atau dua group K-Pop yang bagus, dll.

Begitu pula jika project RS VVIP ingin sukses, harus didukung semua pihak. Aturan pun harus jelas sehingga terbuka kesempatan bagi siapapun. Sebaiknya aturan dibuat tidak menabrak aturan lainnya atau kalau memang perlu, aturan direvisi atau diskresi.

 

Jika ingin RS VVIP sukses, pemerintah harus membuat kebijakan yang mendukung hal ini. Jangan dibiarkan pengurusnya berjuang sendiri.

 

Dokter masih ingat betapa gigihnya pemerintah Malaysia mempopulerkan health tourism mereka. Target mereka adalah melewati Singapore. Dokter pernah ketemu orang yang sangat giat mendekati dokter-dokter Indonesia menawarkan kerjasama rujukan. Dokter kemudian tanya dari mana, dari Pemerintah Malaysia.

Begitu juga Dokter pernah dengar kelompok RS di India melakukan hal yang sama.

Hal yang lain, untuk meningkatkan kunjungan RS VVIP tsb., bisa dibuat semacam program second home untuk para pensiunan di sekitar tempat didirikannya RS VVIP tersebut. Permudah proses administrasinya. Latih penduduk sekitar lokasi untuk berbahasa Inggris atau bahasa lainnya yang sesuai dengan target market.

Dirikan pusat jajanan/oleh2, hotel/apartment untuk keluarga pasien.

 

Jadi jika ingin sukses, harus dilakukan secara bersamaan dan berkelanjutan. Pandangannya harus komprehensif.

Bukan hanya mendirikan RS semata.

Demikian pendapat sederhana kami, semoga bermanfaat.

 

Dr. Erik Tapan, MHA

Dokter Internet Indonesia

Contoh pelayanan cece

 

The post Tips mendirikan RS Internasional yang sukses menurut Dokter Internet appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

]]>
https://doktererik.com/2023/03/02/tips-mendirikan-rs-internasional-yang-sukses-menurut-dokter-internet/feed/ 2 669