Pernah dengar rumor bahwa tak lama lagi Pemerintah Indonesia akan mengharuskan Apple memiliki kantor cabang di Indonesia? Seperti kita ketahui meskipun pengguna Apple (Iphone, Ipad, Macbook, Apple Watch, dll.) cukup banyak di Indonesia, namun sampai saat ini, Apple belum memiliki kantor resmi di Indonesia. Barang-barang produksi Apple hanya bisa diperoleh melalui importir/distributor seperti I-Box (grup Erajaya) maupun DigiMAP (grup MAP), dll.

Aturan ini (jika tidak diantisipasi dengan baik oleh Apple maupun importirnya) tentu dalam waktu dekat akan membuat tersendatnya impor barang-barang tersebut. Belum lagi dengan gejolak kurs dollar yang tentu memiliki pengaruhnya.

Oleh karena itu, saat ini (April 2024) menurut penulis jika ada yang berminat memiliki macbook, adalah saat yang tepat untuk segera mewujudkannya.

Dari berbagai jenis Macbook, penulis memilih Macbook Air M1 (release tahun 2020) sebagai pilihan yang tepat dengan alasan:

– menggunakan chip prosesor yang masih mendukung firmware / OS terbaru / release terakhir.

– harga paling murah dibandingkan dengan adik-adiknya, yaitu M2 (2022) maupun M3 (2024), dengan kinerja yang tidak berbeda jauh.

Meskipun pilihan tersebut bukan yang paling ideal (apalagi jika harga tidak menjadi masalah), namun ada beberapa kelebihan (dan kekurangan) yang bisa menjadi pertimbangan Anda untuk memilih.

Sebagai catatan, sebelum penulis menginformasikan kelebihan dan kekurangan Macbook Air M1 (termasuk daftar harganya saat ini), penulis ingin meng-disclaimer bahwa informasi di bawah ini dikhususkan bagi Anda:

– Bukan IT People / Workers. Tentu jika Anda berkecimpung di dunia IT, info ini bisa disamakan dengan mengajari ikan berenang.

– Anda karyawan / wiraswasta yang sehari-hari menggunakan aplikasi office (wordprocessor, spreadsheet, presentasi, dll.) termasuk meeting dengan Zoom atau Google Meeting dan aktifitas di media sosial, dll.

– Apalagi jika pekerjaan Anda menuntut harus mobile dan mengakses / melakukan pekerjaan di mana saja. Macbook bisa terhubung dengan jaringan wifi.

– Bukan seorang gamer berat.

Kelebihan MacBook Air M1

Adapun kelebihan Macbook Air M1:

– bentuknya compact dengan layar hanya 13 inch dengan bobot yang ringan hanya sekitar 1 kiloan

– kejernihan layar cukup jika di dalam ruangan

– tidak perlu repot install anti virus

– mesin bisa hidup terus, tidak perlu menunggu waktu untuk boot/start jika ingin menggunakannya

– baterai awet, bisa tahan untuk kerja selama office hour atau 8 jam, jadi nggak perlu repot membawa charger

– chargernya juga sudah USB type C

– memiliki sensor sidik jari

– sudah terinstal Apple TV

Kekurangan Macbook Air M1:

Di samping kelebihan ada kekurangan Macbook Air M1, seperti:

– harga masih agak relatif mahal (dibandingkan Notebook Windows apalagi Chromebook Google). Jadi Macbook ini cocok bagi yang sudah punya kemampuan saja

– baik body maupun layar, mudah menjadi kotor terutama oleh jari2 penggunanya

– hanya memiliki 1 port untuk audio di sebelah kanan dan 2 port di sebelah kiri. Dua port ini dua-duanya type USB-C. Jadi perlu menggunakan USB Hub type C terutama yang memiliki port USB dan untuk kartu memori

– tidak ada port VGA untuk presentasi (kayaknya semua Macbook nggak memiliki ini). Untuk ini bisa menggunakan USB dongle yg memiliki port USB atau HDMI

– tidak banyak aplikasi gratisan

– tidak ada LED di kabel charge yang bisa menunjukkan jika batereinya sudah penuh

– kabel charger tidak mudah lepas / bukan dari magnit

– kapasitas harddisk hanya 256 GB sehingga perlu external harddisk

Harga

Adapun daftar harga Macbook Air M1, adalah sebagai berikut:

– Marketplaces:

– second: sekitar 7jutaan

– baru: Rp. 11.500.000

– DigiMAP: Rp. 12.000.000

– I-Box: Rp. 12.500.000

Demikian informasi mengenai Macbook Air M1. Semoga bermanfaat bagi yang tertarik.

Terus produktif ya.

Dr. Erik Tapan, MHA

Penulis dan Content Creator

Dr Internet sejak tahun 1996

The post Jika Anda ingin membeli MacBook, ini rekomendasinya appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

Tiba-tiba sebagian dokter Indonesia kebingungan. Praktek yang selama ini masih menggunakan catatan manual dipaksa beralih ke Rekam Medis Elektronik (RME).

Sebagai praktisi Informatika Kesehatan, termasuk di dalamnya Rekam Medis Elektronik, Telemedicine, Internet Kesehatan, dll., penulis banyak menerima pertanyaan, Aplikasi Rekam Medis Elektronik yang mana yang menurut penulis yang paling baik saat ini di Indonesia?

Tentu sangat tidak etis kalau penulis menyebut salah satu vendor, namun sebagai referensi (tapi bukan endorser) penanya bisa menyaksikan acara penulis mengenai RME, pada Rabu, 10 November 2021. Waktu itu saking kurang peminatnya topik ini, maka perlu digabungkan dengan topik lain.

Penulis sudah mulai aktif mempelajari (termasuk menjadi pembicara) topik ini sejak sekitar Juli 2004 saat menjadi pembicara Telemedicine di Seminar Nasional Telemedicine FK UMY Yogyakarta.

Saat ini penerapan RME sudah sangat didukung

Dengan kondisi saat ini, sudah banyak berubah, antara lain:

1. Sekarang RME bukan hanya mendapat dukungan melainkan sudah menjadi keharusan penyelenggaraan layanan kesehatan oleh Pemerintah.
2. Sudah diusahakan terhubung dengan Satu Sehat, termasuk perolehan SKP para dokter dan nakes.

Tantangan

Di luar itu ada beberapa tantangan:

1. Aplikasi di awan (cloud base) memerlukan akses internet yang mumpuni dan 24 jam nonton stop. Sanggupkah Pemerintah menyediakannya?

2. Sampai sekarang penulis belum memperoleh informasi jika data yang terhubung Satu Sehat di-hack, apakah Pemerintah bertanggungjawab? Bagaimana kalau fasyankes dituntut pasien atas kejadian ini?

3. Sebaiknya perlu ada regulasi yang lebih ketat terhadap vendor2 aplikasi RME (dan aplikasi lainnya), sehingga para dokter/klinik merasa terlindungi jika bekerjasama dengan salah satu vendor.

Ada komentar lainnya? Silakan ditulis di kolom komentar. Terima kasih.

Contoh beberapa aplikasi RME:

– Vmedis

– Assist.id

– Klinikpintar

– Aido health

The post Tips memilih Rekam Medis Elektronik RME appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

Pernah dengar istilah “Dokter Internet”?

Dokter Internet atau telemedicine merupakan suatu bentuk layanan dari dokter dan paramedis dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi. Dengan menggunakan teknologi-teknologi seperti kamera web, internet, email dan telepon dan socmed lainnya, pasien dan dokter dapat saling berkomunikasi langsung dan bertukar data serta informasi tanpa adanya kendala ketidaksamaan posisi geografi.

Aktifitas Dr. Erik Tapan selaku Dokter Internet

Perlu diketahui aktifitas Dr. Erik dalam mengedukasi kesehatan via internet sudah dilakukan sejak sekitar tahun 1996.

Media yang Dr. Erik gunakan saat itu:

– Website di Indosoft (salah satu provider internet saat itu), dibantu oleh Bpk. Michael Sunggiardi

– Mailinglist:

Awal2 manual menggunakan aplikasi Eudora, kemudian berkat jasa baik Pak Onno Purbo dipinjamkan server di ITB, jadilah dokter@itb.ac.id kemudian akhirnya menggunakan server mailinglist dari Yahoo, yahoogroups

– pernah juga menggunakan server SMS (3477) bersama ts Dr. Rocky Wawolumaya,

https://priyadi.net/archives/2006/08/04/dokter-sms-3977/

– lalu merambah ke blog https://eriktapan.com yang per akhir tahun 2022 kemarin di-takedown sama Google bersama account Erik Tapan di Youtube

– pernah juga memanfaatkan Flickr

– lanjut ke Twitter, Instagram hingga Facebook

– terakhir ke Tiktok

Platform berbayar (ke dokter) yang pertama saat itu adalah HaloDoc. Sekarang Dr. Erik aktif di Prodia Mobile, https://prodia.co.id/id/prodia-mobile

Kesemua yang disebut di atas adalah media. Contentnya tentu tentang kesehatan seperti: Anti Aging, Ginjal, Degeneratif (penyakit krn usia), Kanker, dll.

The post Apa itu Dokter Internet?  appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

Menurut Pak BGS waktu itu, ke depan perolehan SKP bagi dokter dan nakes lainnya akan dibuat otomatis seperti penambahan poin milliage-nya membership card Garuda Airlines.

Itu berarti Pak BGS mengerti bahwa untuk pengelolaan administrasi para dokter, harus memanfaatkan Teknologi Informasi.

Maka saat banyak pihak yang tidak percaya / meragukan apakah mungkin Kemenkes bisa mengelola pemberian SKP, SIP, pendidikan spesialis, dll., dalam hati Dokter, mereka belum tahu. Ya benar, Kemenkes pasti akan mengandalkan Aplikasi. Mungkin di bidang kesehatan, mengurus ratusan ribu dokter, sudah cukup banyak, tapi bagi bankir sekelas BGS, itu mah kecil. Nasabah bank kan jumlahnya jutaan. Dan TIDAK BOLEH SALAH.

Dalam pemikiran Dokter, pasti Kemenkes akan membuat 1 aplikasi yang mumpuni yang bisa mengakomodasi urusan administrasi dokter*. Dimulai dari perolehan SKP, pemberian SIP, blacklist jika ada oknum dokter yang melanggar disiplin (jadi ingat proses checking BI), info lowongan / kuota spesialis, pengisian logbook spesialis, dll.

*saat ini di Kemenkes / Dinkes untuk bidang pelayanan kesehatan saja, ada beberapa aplikasi: Aplikasi Registrasi Fasyankes, Aplikasi Sarana, Prasarana, dan Alat Kesehatan (ASPAK), Satu Sehat, dll.

Tentu harapan Dokter, ini semua harus bisa dilakukan secara transparan dan tanpa KKN. Bidang perbankan sudah berhasil membuktikan hal ini, kini giliran bidang kesehatan. Jangan membiarkan para dokter/nakes menjadi semakin puyeng mengisi berbagai macam aplikasi. Mantapkan dulu.

Bagaimana tanggapan Anda?

Dr. Erik Tapan, MHA

Pemerhati & Praktisi Informatika Kedokteran

Founder Perhimpunan Informatika Kesehatan Indonesia (PIKIN)

Web, https://DokterErik.com, web Kesehatan & Perumahsakitan

The post Teknologi Informasi dan peranannya pada pemberlakuan Omnibuslaw Kesehatan appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

Masih ingat, dulu waktu kecil, Ibu saya membuat daftar teman2nya, sesuai agamanya. Jadi saat Natal, dikirim ucapan Selamat Natal hanya kepada mereka yang beragama Kristen. Saat Lebaran, dikirim ucapan Selamat Lebaran kepada mereka yang beragama Muslim.

Itu dulu, sekarang Netizen kalau mengirim ucapan, tinggal di broadcast di socmed dengan tambahan ucapan, kepada yang merayakannya.
Sederhana bukan?

Masalahnya bagaimana jika:
1. Ada group yang rame mengucapkan selamat Lebaran padahal semua member non Muslim
2. Mengirim ucapan Lebaran kepada pihak (japri) yang jelas2 non Muslim atau sebaliknya mengirim Selamat Natal kepada yang Muslim.

3. Mengirim WA blast  japri tanpa pandang bulu.

Memang untuk saat ini, sangat mudah untuk saling memberi ucapan selamat, tetapi sebaiknya melihat kondisi pula. Ada baiknya jika ingin mengirim ucapan japri, pastikan orang yang menerimanya tepat. Dengan tidak sembarangan mengirim ucapan, Anda sudah menghargai teman Anda dan diri Anda sendiri. Anda mengirim ucapan personal itu kan karena ingin menunjukkan perhatian bukan asal kirim.

Ada tanggapan?

Dr. Erik Tapan, MHA
Pengamat Social Media

The post Sembarangan mengirim ucapan hari raya apakah pantas? appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

Dari hasil pemaparan dalam rapat tersebut, ternyata urusan ijin klinik tidak selesai begitu ijin keluar dari OSS. Management Klinik harus mendaftar ke berbagai aplikasi milik KEMENKES. Sampai saat ini saja, sudah ada 3 (tiga) aplikasi yang Dokter tahu. Bayangkan bagaimana keseragaman data bisa tercapai jika masing-masing klinik daftar sendiri-sendiri. Belum lagi karyawan yang daftar bisa gonta-ganti.

Untuk itu Dokter mengusulkan, bagaimana jika saat ijin Klinik/Fasyankes sudah terbit dari OSS, otomatis nama klinik tersebut sudah terdaftar di berbagai aplikasi seperti: Aplikasi Registrasifasyankes, Aspak, Satusehat, dll.
Tugas pengelola klinik melengkapi data-datanya yang masih kurang. Mirip2 di Google Map. Jika ada lokasi baru yang terdeteksi, muncul pertanyaan, apakah Anda owner/pemilik klinik ini?
Dengan demikian, diharapkan ada keseragaman data mulai dari saat pendaftaran hingga ke berbagai aplikasi. Nama klinik, alamat dan identitas primer lainnya, tidak bisa diubah kecuali situasi tertentu.

Bagi owner klinik juga lebih mudah.

Mudah-mudahan usulan ini bisa diterima. Kurang lebih mohon dimaafkan.
Maju terus Pelayanan Kesehatan di Indonesia.

Ada aplikasi tambahan: WIFI TB,

https://wifitb.sitb.id

Dr. Erik Tapan, MHA

Perhimpunan Informatika Kesehatan Indonesia (PIKIN) , https://doktererik.com/category/informatika/

The post Keseragaman Data Fasyankes meniru Google Map appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

Kita sudah ketahui bersama, satu-satunya negara yang masih mengharuskan dokter untuk membayar biaya pendidikan menjadi spesialis adalah Indonesia. Hal ini menyebabkan tidak mudah bagi seorang dokter untuk menempuh pendidikan spesialis jika belum mempunyai tabungan yang cukup. Karena bukan hanya membayar biaya pendidikan, namun karena selama pendidikan dokter tidak punya kesempatan banyak untuk praktek mandiri, jadi biaya rumah tangga pun bisa-bisa menjadi halangan.

Untunglah saat ini Pemerintah melalui Kemenkes menyadari hal ini. Pada rapat Sosialisasi Rancangan Undang-undang Kesehatan yang baru, Dirjen Nakes Kemenkes RI, Drg. Arianti Anaya, M. KM, Kamis 30 Maret 2023 menjelaskan bahwa nantinya para dokter yang menempuh pendidikan Spesialis di rumah-rumah sakit, akan dibayar bukan oleh rumah sakit tetapi oleh BPJS. Dan jika memang masih ada biaya lainnya akan ditanggung oleh Pemerintah. Keren banget. Sekarang siapapun yang memiliki potensi menjadi spesialis bisa lebih mudah mencapainya.

Sekali dayung dua tiga pulau terlampaui

Sebagai seorang pengamat (khususnya Informatika Kesehatan), Dokter ingin mengusulkan agar:

1. Untuk meratakan distribusi Dokter Spesialis di Indonesia, alangkah baiknya ada pemetaan kebutuhan Dokter Spesialis berdasarkan trend penyakit dan demografi.
2. Dari situ bisa direncanakan jumlah pusat pendidikan spesialis (di daerah) dan kuota dokter yang bisa diakomodir.
3. Lakukan test masuk secara online (fair) berdasarkan point no. 2 dengan kewajiban kontrak kerja.

Menurut Dokter, usulan di atas akan lebih mudah terlaksana jika Kemenkes memiliki aplikasi yang mumpuni dan yang penting anti hack. Tidak akan bocor.

Demikian sedikit usulan dari kami.

Sebuah catatan pribadi

Dokter salut dan kagum dg Ibu Drg. Ari yang memimpin rapat di atas. Orangnya sangat akomodatif dan penuh canda dalam mencairkan suasana. Tahu kan pembahasan topik ini bisa dibilang cukup hangat. Namun saat memerlukan sikap lunak, Ibu Ari akan melunak dan saat perlu ketegasan beliau bersifat tegas. Sungguh beruntung KEMENKES memiliki orang seperti beliau. Bisa nggak ya, suatu saat Dokter ingin bertemu langsung??

Dr. Erik Tapan, MHA

Web Dokter Internet, https://DokterErik.com

The post GRATIS Biaya Pendidikan Dokter Spesialis asal (usul)  appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

Saat bekerja di Awal Bros Group (2010-an) Dokter Internet pernah menyambangi beberapa provider: Telkom, Indosat, dll. untuk mewujudkan cita-cita tersebut.
Sayangnya mereka angkat tangan atau menawarkan paket yang cukup mahal dengan harus menggunakan studio di kantor mereka untuk presentasi narasumbernya.

Dokter juga pernah mencoba aplikasi mulai dari Google Hangout, ClickMeeting, GotoWebinar, dll.

Dan ajaib, berkat Covid dan Zoom, sekarang semuanya berubah drastis.

Maju terus Dunia Informatika Kesehatan / Kedokteran di Indonesia.

#informatika #kesehatan #kedokteran #pikin
#dokterinternet #drInternet

The post Keren banget sekarang edukasi Kesehatan memanfaatkan Teknologi Informasi appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

Pelan-pelan mengumpulkan serpihan info-info tentang Dokter Internet Indonesia yang tersebar di berbagai media massa online.

Akhirnya jadilah web tersebut di: https://DokterErik.com

Lebih keren dari webblog kami sebelumnya sih.

Kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada segenap pihak yang telah bersedia membantu. Puji Tuhan.

Butuh bantuan

Namun ada satu video penting yang sampai saat ini, belum ketemu, yaitu berupa liputan kegiatan kami yang disiarkan pada acara Dunia Telkom di Metro TV. Video tersebut menceritakan kisah aktifitas Dokter Internet dalam durasi 10 menitan disertai wawancara dengan Prof. Johan Harlan dari Universitas Gunadarma dan Dr. Sudjoko Kuswadji dari PB IDI.

Siapa tahu ada yang memilikinya.

Sebenarnya video ini kami simpan juga di Google Drive, tapi itupun turut di take down sama Google.

Gile benerr.

Ada yang bertanya dokter Erik itu dokter apa?
Jawabannya:
Dokter Internet atau telemedis merupakan suatu bentuk layanan dari dokter dan paramedis dengan memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi. Dengan menggunakan teknologi-teknologi seperti kamera web, internet, email dan telepon, pasien dan dokter dapat saling berkomunikasi langsung dan bertukar data serta informasi tanpa adanya kendala ketidaksamaan posisi geografi.

The post Web Dokter Internet Indonesia, berubah wajah appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.

Keberhasilan tersebut membuat Kemenkes lebih percaya diri melanjutkan dengan program sejenis yang disebut Satu Sehat.

Satu Sehat merupakan platform terintegrasi data rekam medis pasien di fasyankes ke dalam satu platform Indonesia Health Services (IHS). Program ini secara resmi diluncurkan oleh Menteri Kesehatan, Bpk. Budi Gunadi Sadikin pada Selasa (26/7/22) di Jakarta.

Beberapa alasan kenapa Dokter, selaku praktisi Informasi Kesehatan mendukung program ini:

1. Rencana membuat pooling rekam medis seluruh masyarakat Indonesia sudah sejak lama digaung-gaungkan. Masih ingat kan program SIREM (Sistem Informasi Rekam Medis) dari Dr. Kartono Mohammad?

2. Kemajuan teknologi saat ini sudah bisa semakin mudah mewujudkannya. Saat ini, sepengetahuan Dokter terjadi duplikasi pelaporan. Contohnya saja, ada laporan yang diminta Puskesmas, ada juga laporan (yang sama) diminta Sudinkes, dst. Begitu pula dengan inventarisasi tenaga dokter yang sedang giat-giatnya dilakukan Kemenkes saat ini. Bukankah datanya sudah ada di PB IDI atau saat mengurus ijin praktek/klnik ke Sudinkes?

3. Dengan adanya pooling yang melibatkan masyarakat itu sendiri (sama seperti PeduliLindungi), maka fasyankes terbebas dari kewajiban melaporkan data pasien yang hingga perlu meminta NIK & no HP pasien.

4. Pooling Rekam Medis, sudah umum dilakukan di luar negeri.

Himbauan

Dari sisi positif sudah Dokter paparkan di atas, namun sebaiknya perlu juga memperhatikan hal-hal seperti:

1. Data bocor

Data terintegrasi sangat baik tapi hal yang paling perlu diperhatikan adalah keamanan data. Ingat ini bukan hanya data biasa, tetapi rekam medis yang memuat riwayat penyakit seseorang yang tidak banyak orang mau mengexposenya.

Kalau sampai, misalnya pasien public figure terexpose penyakit yang dirahasiakan, siapa yg diminta pertanggungjawabannya, Klinik? Kemenkes?

2. Tetapkan platform / template BUKAN aplikasi

Industri IT di bidang kesehatan pasti akan segera bergeliat dengan project ini. Sebaiknya pemerintah bisa segera menetapkan template (dan mengsosialisakan) sehingga bisa dibuat oleh banyak industri IT. Contohnya di luar negeri populer dengan istilah Health Level Seven (HL7).

3. Untuk Rumah Sakit / Fasyankes yang sudah menerapkan Rekam Medis Elektronik, jangan takut karena nanti bisa dijembatani tanpa perlu mengganti semua aplikasi yang sudah digunakan.

Demikian sedikit sumbang saran dari kami. Kurang lebih mohon dimaafkan. Moga-moga projek yang bagus dan baik ini bisa segera terwujud.

Dr. Erik Tapan, MHA

Aktivis Informatika Kesehatan

Perhimpunan Informatika Kesehatan Indonesia (PIKIN) ,

https://doktererik.com/2006/11/14/apa-itu-pikin-perhimpunan-informatika-kesehatan-indonesia/

The post Satu Sehat platform masa depan kesehatan Indonesia appeared first on Selamat Datang di web Dokter Internet Indonesia.